Minggu, 09 Mei 2010

TEKAN INFEKSI, RS SARDJITO GENCARKAN BUDAYA CUCI TANGAN

YOGYAKARTA- Infeksi yang hampir terjadi di seluruh rumah sakit di dunia ternyata banyak yang disebabkan karena kontak badan. Kontak badan yang terjadi baik antara pasien dengan dokter, dokter dengan pasien, dokter dengan perawat, perawat dengan pasien serta pasien dengan pengunjung.

“ Kontak badan terbanyak itu terjadi melalui tangan,” kata Ketua Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Dr Sardjito Yogyakarta, dr Andaru Dahisihdewi M Kes Sp PK K, di RS Sardjito, Sabtu (8/5/2010).

Andaru menambahkan 95 persen transisi infeksi di rumah sakit terjadi akibat kontak badan antar penghuni rumah sakit yang sebagian besar melalui tangan. Berdasarkan data wordl Health Organization (WHO) perilaku pelayanan bersih di seluruh rumah sakit di dunia sangat fluktuatif, baik itu oleh dokter ahli, dokter belajar, siswa belajar, perawat , pasien maupun pengunjung rumah sakit.

“ DI RS Sardjito sendiri perilaku pelayanan bersih itupun kadang mencapai angka 90 persen tetapi pada bulan tertentu hanya mencapai 50 persen saja,” jelasnya.

Sementara itu Direktur Utama RS Dr Sardjito, Prof Dr Budi Mulyono Sp PK menegaskan pihaknya mencanangkan gerakan kebersihan tangan kepada seluruh sektor baik dari dokter ahli, dokter yang tengah belajar, siswa calon dokter, perawat, pasien, pengunjung rumah sakit bagian adminitrasi serta seluruh elemen di RS tersebut.

“ Gerakan juga dilakukan dengan lounching gerakan kebersihan tangan secara serempak, lomba kebersihan tangan antara kelompok pelayanan di RS tersebut serta peluncuran buku pintar yaitu buku pegangan untuk perilaku kebersihan di RS Sarjito,” urai Budi

Melalui program tersebut pihaknya ingin menanamkan perilaku bersih sebelum dan sesudah pelayanan kesehatan di rumah sakit itu. Melalui perilaku bersih dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah kotak dengan semua pihak di RS tersebut maka penularan infeksi di RS itu bisa ditekan semaksimal mungkin (satria nugraha/trijaya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar