Rabu, 09 September 2009

Jangan Sebut Flu Babi Lagi

Vera Farah Bararah - detikHealth - melaporkan ;

Jakarta, Indonesia akan mengikuti Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk tidak lagi menyebut virus flu H1N1 sebagai penyakit flu babi tapi menamakannya dengan Flu A H1N1.

WHO sendiri telah menyatakan flu H1N1 sebagai pandemi. Suatu penyakit disebut mengalami pandemi jika terjadi hampir di seluruh negara di dunia dan merupakan jenis penyakit terbaru sehingga tubuh manusia belum memiliki daya tahan untuk melawannya.

Berdasarkan beberapa penelitian telah didapatkan bahwa flu yang selama ini sering disebut-sebut dengan flu babi, ternyata tidak berhubungan sama sekali dengan binatang tersebut. Karena virus H1N1 merupakan jenis virus baru dan menjadi pandemi karena manusia belum memiliki daya than tubuh terhadap virus tersebut.

"Awalnya disebut flu babi lalu flu Meksiko dan sekarang organisasi kesehatan dunia (WHO) sudah menetapkan untuk menyebutnya dengan flu A H1N1," ujar Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K) dalam acara sarasehan bersama perwakilan ormas keagamaan di Gedung Depkes, Jakarta, Senin malam (7/9/2009).

Tjandra Yoga juga menambahkan bahwa 95 persen penderita flu H1N1 bisa sembuh tanpa masuk rumah sakit bahkan tanpa minum obat sekalipun, dan angka kematiannya kurang dari 1 persen. Biasanya penyakit ini bertambah parah karena ada faktor lain yang mendukung salah satunya faktor kegemukan.

Flu H1N1 memiliki gejala yang sama dengan gejala flu biasa, sehingga banyak masyarakat yang susah untuk mengenalinya. Rasa sakit dari virus ini adalah memiliki masa tunas (waktu sejak virus tersebut masuk hingga menimbulkan gejala) selama 3 sampai 4 hari. Hal terpenting adalah tidak perlu panik dalam menghadapi pandemi flu H1N1 ini.

"Kunci utamanya adalah jangan tertular dan menularkan serta cuci tangan menggunakan sabun sudah terbukti efektif menghindari penyakit menular," tambah Prof Dr Tjandra Yoga Aditama yang juga konsultan spesialis penyakit paru-paru ini.

Mulai saat ini sebutlah penyakit tersebut dengan flu H1N1 dan jangan panik menghadapi pandemi ini. Untuk menghindarinya lakukanlah pola hidup sehat dan cuci tangan menggunakan sabun untuk menghindari penularannya.

Badan Litbangkes Depkes per 2 September 2009 melaporkan hasil konfirmasi laboratorium positif influenza A H1N1 sebanyak 14 kasus baru, 2 orang diantaranya meninggal dunia, seorang anak dari DKI Jakarta dan 1 orang perempuan dari Yogyakarta. Dengan demikian secara kumulatif, total kasus di Indonesia sampai saat ini 1.097 orang di 25 provinsi dan 10 kematian

Penyakit influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat namun dapat dicegah.

Cara yang efektif untuk mencegah yaitu menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan bugar, istirahat yang cukup dan mencuci tangan pakai sabun. Bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu.

Jika ada gejala influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor, sekolah atau tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar