Yogyakarta, 23 Juli 2009 - Ketua Tim Penanggulanagan Flu babi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta mengatakan bahwa minggu depan RSUP Dr Sardjito akan mendapatkan kiriman satu unit alat PCR yaitu alat untuk mendeteksi swain flu. "Minggu depan alat PCR akan dikirim oleh Depkes ke RSUP Dr Sardjito, sehingga untuk pemeriksaan Pasien yang diduga H1N1 tidak harus ke Jakarta lagi tetapi sudah bisa dilakukan sendiri di Rumah Sakit ini," ungkap Dr. Sumardi,SpPD-KP
Alat ini sangat membantu untuk mempercepat deteksi dini penderita swain flu, padahal menurut dokter yang sangat terbuka dengan wartawan ini, diungkapkan bahwa untuk pemeriksaan 1 pasien yang diduga terkena H1N1, dibutuhkan biaya kurang lebih 2 juta rupiah. biaya tersebut memang cukup mahal namun karena ini masalah dunia maka biayanya ditanggung oleh Depkes sehingga pasien suspect H1N1 dibebaskan dalam pemeriksaannya.
Sementara itu kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho,M.KES mengungkapkan bahwa sampai siang ini ( Kamis, 23 Juli 2009) RSUP Dr Sardjito masih merawat 4 orang pasien dari Total pasien H1N1 yang banyaknya mencapai 24 orang."Saat ini yang sudah kembali 20 orang, 4 orang dirawat diantaranya C (48), I(17), N (6),II (ibunya N) yang masuk baru tadi malam," paparnya.
Kondisi N dan Ibunya (II), lanjut Heru Nugroho, saat ini masih panas dan mendapatkan teraphy, sedangkan dua pasien lainnya sudah membaik, keempatnya dirawat di ruang isolasi Kartika.
Dengan akan hadirnya alat PCR ini serta soal pembiayaan, heru nugroho mengatakan bahwa sebagai ilustrasi biaya pemeriksaan 1 kali periksa mencapai 2 juta, tetapi semua akan di free-kan karena ditanggung Negara.dan menanggapi siapa saja yang bisa periksa, heru nugroho mengatakan bahwa yang diperiksa asal ada gejala flu babi seperti demam, batuk, pilek dan habis dari bepergian di wilayah pandemik flu babi, tegasnya.(banu)
Jumat, 24 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar